Manajemen strategi
berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategic adalah
mengindentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya
yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan
strategis. Manajemen strategis disaat ini harus memberikan fondasi dasar atau
pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus menerus.
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI
KONSEP MANAJEMEN STRATEGI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan Makalah Manajemen Strategi ini dan kami sangat
berterima kasih kepada Dosen kami pada dosen mata kuliah Manajmen Strategi yang telah memberikan tugas softskill untuk membuat Makalah Manajemen Strategi ini.
Kami sangat berharap Makalah Manajemen Strategi ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep manajemen strategi. Walaupun kami menyadari masih banyak kekurangan didalam tugas pembuatan Makalah Manajemen Strategi ini. Semoga Makalah Manajemen Strategi ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.dan
dapat menjadi referensi pembaca dalam memahami konsep manajemen strategi.
Makassar,10 September 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen strategi
berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategic adalah
mengindentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya
yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan
strategis. Manajemen strategis disaat ini harus memberikan fondasi dasar atau
pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus menerus.
Rencana sstrategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu
dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap
sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring
dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat
penyesuaian dan revisi.
Strategi yang dirumuskan
dan diplementasikan dengan cara yang paling baik sekalipun menjadi usang ketika
lingkungan eksternal dan internal organisasi berubah. Sangatlah penting bagi
para penyusun strategi untuk menelaah, mengevaluasi dan mengontrol pelaksanaan
strategi secara sistematis.
Sistem organisasi
manajemen sebagai alat yang selama ini dipakai untuk mengevaluasi strategi juga
akan didiskusikan. Panduan akan diberikan dalam melakukan formulasi,
implementasi, dan evaluasi strategi. Proses manajemen strategi bisa
menghasilkan keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang yang
signifikan. Keputusan strategi yang salah bisa mengakibatkan kerugian dan untuk
memperbaiki kesalahan tersebut adalah hal yang sulit, bila tak mau tidak mau
dikatakan tidak mungkin. Hampir semua penyusun strategi sepakat bahwa evaluasi
strategi sangat vital bagi kelangsungan organisasi; Evaluasi antar waktu dapat
member peringatan dini kepada manajemen terhadap masalah atau potensi masalah
sebelum situasi menjadi lebih parah.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian manajemen strategi?
2.
Apa Peran
Manajemen Strategi?
3.
Apa
Manfaat Manajemen Strategi?
4.
Apa
sajakah karakter keputusan strategi?
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen strategi.
2. Memahami tentang manajemen strategi.
3. Mengetahui gambaran manajemen strategi.
4. Untuk
menambahkan wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya Manajemen Strategi bagi
Perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian/Teori Evolusi Manajemen Strategi
Sebelum
melangkah lebih jauh tentang seberapa jauh peran manajemen stratejik dalam
pengembangan organisasi, kita akan menyimak dulu pengertian dari manajemen
stratejik itu sendiri, berikut beberapa ahli yang memberikan gambaran atau
teori tentang manajemen stratejik itu sendiri.
Barney,
2007:27 Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami sebagai
proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah
pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat
mempertahankan kinerjanya.
Grant,
2008:10 Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai
penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi
menguntungkan. Dengan kata lain, manajamen strategis terlibat dengan
pengembangan dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka pengembangan
keunggulan bersaing.
Michael
A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006,XV)
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya.Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya.Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata
David
2005:5 Seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan and
mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai
obyektifnya. Hunger dan Wheelen 2006:4 Serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan
demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis
terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer
untuk mencapai keberhasilan organisasi.Manajemen strategis di katakan efektif
apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis,
kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk
kami.Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
Dari
definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
1.
Manajemen Strategik terdiri atas tiga
proses:
2.
Pembuatan Strategi, yang meliputi
pengembnagan misi dan tujuan jangka panjang, mengidentifiksikan peluang dan
ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan organisasi, pengembangan
alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk
diadopsi.
3.
Penerapan strategi meliputi penentuan
sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota
dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat
diimplementasikan.
4.
Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup
usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan
strategi, termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah-langkah
perbaikan jika diperlukan.
5.
Manajemen Strategik memfokuskan pada
penyatuan/ penggabungan aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan,
keuangan/ akuntansi, operasional/ produksi dari sebuah organisasi.
Strategik
selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses manajemen yang
dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi organisasi tersebut
maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan manajemen strategik.
Tujuan
Sebuah Perusahaan Menerapkan Sistem Manajemen Strategijuga sebagai berikut
:Memberikan Arah Pencapaian Tujuan Organisasi / Perusahaan Dalam hal ini,
manajer strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah tujuan
organisasi / perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan
untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
Membantu
Memikirkan Kepentingan Berbagai Pihak Organisasi/ perusahaan harus
mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham,
pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait dengan perusahaan
atau disebut dengan istilah Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap
sukses atau gagalnya perusahaan.
Dapat
Mengantisipasi Setiap Perubahan Kembali Secara Merata Manajemen strategi
memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan
pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/ berpikir
mereka secara prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini dan
hari esok.
Berhubungan
dengan Efisiensi dan Efektifitas Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya
mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi
hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan
sesuatu secara lebih baik dan efektif.
2.2 Peran Manajemen Strategi
Untuk
meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau
perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa
yang diinginkan bersama dapat kit capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen
stratejik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau
bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebaik mungkin.Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana
setiap organisasi perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan
keuntunga yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang
tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan
seefektif dan seefisen mungkin.
Persaingan
yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar
(standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang
dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu,
peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya
dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan
jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari
tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Esensi
Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat
nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut :
1.
Pertumbuhan dan Keberlanjutan
Hal
ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya
berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi tersebut
di-dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan sinergi
perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan,
kedewa-saa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali)
ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan, baik fundamental, incremental dan radikal dari nilai-nilai
keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung
ketidak-pastian dan penuh risiko.
2.
Berpikir Strategik
Hal
ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan
esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan
kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB)
dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro seperti politik,
ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya pem-belajaran organisasi
dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir
strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan luaran dalam
mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan
fase-fase berikut : pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan
unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh
konsep-konsep stra-tegi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT),
modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif
(PRECOM) yang dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya
(2-5) atau tema tertentunya.
3.
Manajemen Strategik
Manajemen
Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi lingkungan
(internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan
dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri
dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya,
kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal
sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik,
seperti:
1.
Masuknya pendatang baru (skala ekonomi,
diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses
ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya;
2.
Ancaman produk peng-ganti (biaya/harga)
3.
Kekuatan tawar menawar pembeli
(kuantitas, mutu dan ketersediaan)
4.
kekuatan tawar menawar pemasok
(dominasi, integrasi dan keunikan).
Dalam
proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan
penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan
(target/standar) sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah
disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan
pada muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja proses
pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka panjang. Dalam hal ini, struktur
organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional, divisional,
matriks, unit bisnis strategik berperan pen-ting dalam pencapaian tujuan dari
kebijakan yang dibuat.
2.3 Manfaat Manajemen Strategi
Dengan
menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk
menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan
dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau
berpikir secara strategik.
Pemecahan
masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang
dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu
hasil yang menguntungkan.. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika
mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan
dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada
perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih
efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan
komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi
kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam
pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan
dikurang
2.4 Langkah Dalam Pengembangan Organisasi
Langkah
Pertama manajemen perlu secara detail mengindentifikasi aktifitas yang perlu
dikerjakan baik langsung maupun tidak langsung sejak disusunnya proposal
kegiatan (TOR), pengujian dan penilaian, proses perencana-an program dan kegiatan,
implementasi, pengendalian dan pe-ngawasan.
Langkah
Kedua yang perlu dilakukan untuk menganalisis profil/postur organisasi adalah
mencari keterkaitan (lingkage) dari berbagai aktifitas rantai kegiatan
tersebut, baik antar aktifitas pokok (fungsi utama) dan aktifitas penunjang
(fungsi pelayanan)
Langkah
Ketiga yaitu mencoba mencari sinergi potensial yang mungkin dapat ditemukan
diantara output yang dihasilkan oleh setiap aktifitas yang dimiliki oleh
organisasi.
2.5 Tahap-tahap Dalam Manajemen Strategis
Manajemen
strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain
perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Perumusan
strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali
peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan
internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif
dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi
termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus
dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi
atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan
melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari pengambilalihan
perusahaan pesaing. Keputusan perumusan strategis mengikat suatu organisasi
pada produk,pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu
tertentu.
Strategi
menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi,
keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh
jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi menuntut perusahaan
untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi
karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan.Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung
strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif, mengubah arah usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi
dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi.Implementasi
strategi sering disebut tahap tindakan manajemen strategis.Strategi
implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi
yang dirumuskan menjadi tindakan.Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam
manajemen strategis.Para manajer sangat perlumengetahui kapan
strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha
untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan
karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas
mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:
1.
Meninjau factor-faktor eksternal dan
internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,
2.
Mengukur prestasi,
3.
mengambil tindakan korektif. Aktivitas
perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki
dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan
fungsional.
2.6 Pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan
Beberapa
alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau
organisasi, yaitu:
1.
Memberi arah jangka panjang yang akan
dituju.
2.
Membantu perusahaan atau organisasi
beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3.
Membuat suatu perusahaan atau organisasi
menjadi lebih aktif.
4.
Mengidentifikasi keunggulan komparatif
suatu perusahaan atau organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5.
Aktivitas yang tumpang tindih akan
dikurangi.
6.
Keengganan untuk berubah dari karyawan
lama dapat dikurangi.
7.
Keterlibatan karyawan dalam perubahan
strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
8.
Kegiatan pembuatan strategi akan
mempertinggi kemampuan perusahaan atau organisasi tersebut untuk mencegah
munculnya masalah di masa mendatang.
Dengan
manajemen strategi diharapkan strategi benar-benar dapat dikelola sehingga
strategi dapat diimplementasikan untuk mewarnai dan mengintegrasikan semua
keputusan dan tindakan dalam organisasi rincian. Tahapan kegiatan untuk
menjalankan strategi adalah sebagai berikut:
1.
Perumusan strategi
Perumusan
strategi adalah proses memilih tindakan utama (strategi) untuk mewujudkan misi
organisasi. Proses mengambil keputusan untuk menetapkan strategi seolah-olah
merupakan konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi, sampai terealisasinya
program.
2.
Perencanaan tindakan.
Langkah
pertama untuk mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan adalah pembuat
perencanaan strategi. Inti dari apa yang ingin dilakukan pada tahapan ini
adalah bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan
(program dan anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (visi, misi, gool)
dan strategi yang telah ditetapkan organisasi.
3.
Implementasi.
Untuk
menjamin keberhasilan strategi yang telah berhasil dirumuskan harus diwujudkan
dalam tindakan implementasi yang cermat. Strategi dan unsur-unsur organisasi
yang lain harus sesuai, strategi harus tercermati pada rancangan struktur
budaya organisasi, kepemimpinan dan sistem pengelolaan sumber daya manusia.
Karena strategi diimplementasikan dalam suatu lingkungan yang terus berubah,
maka implementasi yang sukses menuntut pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan.Sehingga jika diperlukan dapat dilakukan tindakan-tindakan
perbaikan yang tepat.
2.7 Manfaat dan Resiko Manajemen Strategi
a.
Manfaat
Dengan
menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama
berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih
kreatif atau berpikir secara strategik.
Pemecahan
masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif
yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu
hasil yang menguntungkan.Ada bebarapa manfaat yang diperoleh
organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
1.
Memberikan arah jangka panjang yang akan
dituju.
2.
Membantu organisasi beradaptasi pada
perubahan-perubahan yang terjadi
3.
Membuat suatu organisasi menjadi lebih
efektif
4.
Mengidentifikasikan keunggulan
komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5.
Aktifitas pembuatan strategi akan
mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
6.
Keterlibatan anggota organisasi dalam
pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7.
Aktifitas yang tumpang tindih akan
dikurangi
8.
Keengganan untuk berubah dari karyawan
lama dapat dikurangi.
b. Resiko
Keterlibatan
para manajer dalam proses perencanaan strategik akan menimbulkan beberapa
resiko yang perlu diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen strategik,
yaitu:
1.
Waktu yang digunakan para manajer dalam
proses manajemen strategik mungkin mempunyai pengaruh negatif pada
tanggung jawab operasional.
2.
Apabila para pembuat strategi tidak
dilibatkan secara langsung dalam penerapannya maka mereka dapat mengelak
tanggung jawab pribadi untuk keputusan-keputusan yang diambil dalam proses
perencanaan.
3.
Akan timbul kekecewan dari para bawahan
yang berpartisipasi dalam penerapan strategi karena tidak tercap[ainya tujuan
dan harapan mereka.
Untuk
mengatasi resiko-resiko tersebut para manajer perlu dilatih mengamankan atau
memperkecil timbulnya resiko dengan cara:
1.
Melakukan penjadwalan
kewajiban-kewajiban para manajer agar mereka dapat mengalokasikan waktu yang
lebih efisien.
2.
Membatasi para manajer pada proses
perencanaan untuk membuat janji-janji mereka terhadap kinerja yang
benar-benar dapat dilaksananakan oleh mereka dan bawahannya.
3.
Mengatisipasi dan menanggapi
keinginan-keinginan bawahan, misalnya usulan atau peningkatan dalam ganjaran.
Sebagai
suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan mengembangkan
kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang diinginkan dengan
mengarahkan segenap potensi dan strategi serta taktik yang tepat untuk
diaplikasikan.
Proses
manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis,
sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini
berusaha untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan
cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak
menentu. Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting
untuk membuat keputusan strategis yang baik.Intuisi terutama bermamfaat untuk
membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden.
Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi
seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan
eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan
globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat
dewasa ini. Arus informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang
dari seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia
menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global, pelanggan
global, pemasok global, dan distributor global.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan
sumber daya organisasi. sedangkan strategi adalah serangkaian
keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada
penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. secara
umum dapat disimpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan dilakukan para
penyusun strategi menentukan tujuan dan juga membuat keputusan-keputusan
strategic. ruang lingkup manajemen strategi menujukkan seluruh kegiatan yang
dicakup oleh manajemen strategi. Lingkup ini dapat dianggap sebagai
fungsi-fungsi manajemen strategi yang akan membantu para pemimpin oraganisasi
atau perusahaan dalam merangcangnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://helmyluthfi.wordpress.com/konsep-dasar-dalam-manajemen-strategik/
https://www.kosngosan.com/2017/03/makalah-konsep-dasar-manajemen-strategi-terbaru.html?m=1
http://e-journal.uajy.ac.id/215/3/2EM17077.pdf
BACA JUGA
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI - IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGI BAGI ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN
No comments:
Post a Comment